Madiunpos.com, BOJONEGORO -- Sepanjang tahun 2017 terjadi 102 kebakaran di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Dari seluruh kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mencatat kerugian material senilai Rp3,803 miliar.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Angka tersebut lebih tinggi ketimbang kerugian dalam 48 kejadian kebakaran di Bojonegoro pada 2016 yang mencapai Rp1,7 miliar.
"Meningkatkan kejadian kebakaran tahun ini dibandingkan tahun lalu, sebab kondisi cuaca tahun ini cenderung kering dibandingkan cuaca 2016," kata Kepala Bidang Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Jumat (29/12/2017).
Dia menerangkan dalam 102 kali kejadian kebakaran sejak 1 Januari sampai 29 Desember 2017 pada musim kemarau tahun ini juga terjadi 28 kali kebakaran hutan dan lahan yang tidak terjadi dalam kemarau 2016.
"Kemarau 2016 sama sekali tidak ada kebakaran hutan dan lahan," ungkap dia. Pada kemarau 2016, kata Sukirno, kemarau cenderung basah sehingga meredam terjadinya kebakaran pemukiman, bangunan, termasuk tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Sukirno memerinci dalam 102 kali kejadian kebakaran Bojonegoro itu, selain kebakaran hutan dan lahan, juga terjadi kebakaran rumah 50 kali, tempat usaha 19 kali, dan kejadian kebakaran lainnya, seperti sepeda motor.
"Dari data yang ada kejadian kebakaran didominasi hubungan arus pendek listrik rumah warga. Sebab, banyak warga di pedesaan yang kabel rumahnya tidak standar sehingga memicu terjadinya hubungan arus pendek listrik yang mengakibatkan kebakaran," kata dia.
Sukirno membeberkan tungku perapian, dapur, tabung gas, dan lilin menjadi penyebab lain kebakaran.
Menurut dia, kejadian kebakaran bisa dengan cepat teratasi kalau informasinya dengan cepat diterima petugas Dinas Damkar. "Kami memiliki 16 unit mobil pemadam kebakaran di sejumlah posko tidak hanya di kota, tetapi juga di berbagai kecamatan," ucapnya.